Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan tetap akan mengguyur sebagian wilayah Indonesia sampai akhir Agustus 2013. Hujan ini akan terus terjadi di sejumlah wilayah yang berada di selatan ekuator Indonesia. Adanya hujan ekstrem pada musim kemarau ini disebabkan oleh gangguan pola angin yang terus berputar di bagian selatan Pulau Jawa. Hal serupa pernah terjadi pada 2010. "Suhu muka laut panas terus, jadinya temperatur permukaan laut naik dan terjadi penguapan," kata Ketua BMKG, Sri Woro Budiharjono, di kantor BMKG, Rabu (5/6/2013). Selain itu, cuaca ekstrem juga disebabkan daya termik atau daya panas di perairan Indonesia. Dengan adanya daya termik ini, udara akan naik ke atas, mendingin, lalu terkonversi menjadi awan. Wilayah yang berpotensi mengalami "hujan salah musim" ini adalah kawasan Sumatera Selatan, seluruh Pulau Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. BMKG memperkirakan hujan berpotensi akan terjadi pada sore dan malam hari. Selain itu, BMKG juga memprediksi curah hujan ekstrem ini tergolong besar. "Uap panas tersebut akan terkumpul pada siang hari, lalu jika sudah cukup, hujan akan turun. Jadi, jangan kaget jika pada siang hari cuaca panas, lalu malamnya tiba-tiba hujan deras," kata Sri. Untuk itu, Sri mengimbau masyarakat terus mewaspadai kondisi cuaca tersebut. Sebab, penyebaran penyakit di musim peralihan cukup tinggi akibat kondisi cuaca yang tak menentu. "Pada musim transisi seperti ini, akan lebih banyak penyakit yang muncul karena udaranya relatif lebih terkontaminasi dengan (bibit) penyakit," imbuhnya. Sumber : http://sains.kompas.com/read/2013/06/06/06374253/Hujan.Ekstrem.di.Musim.Kemarau.sampai.Akhir.Agustus
|